Ada beberapa penyebab neuropati, mulai dari diabetes mellitus (penyebab tersering neuropati di AS) hingga paparan racun. Banyak penyakit - bukan hanya diabetes - mungkin terkait dengan perkembangan neuropati, termasuk HIV dan gagal ginjal. Cedera pada saraf perifer dapat menyebabkan neuropati. Alkohol dan tembakau dapat menyebabkan neuropati dan beberapa obat resep telah terbukti menyebabkan neuropati.
Herpes zoster (herpes zoster) dapat menyebabkan rasa sakit pada serabut saraf yang dipengaruhi oleh ruam. Begitu neuropati berkembang, nyeri bisa mulai pada titik mana pun. Pada saat ini, dokter tidak dapat memprediksi siapa yang akan mengembangkan rasa sakit neuropatik. Faktanya, banyak orang tidak menyadari kehadiran neuropati sampai rasa sakit dimulai.
Sebagian daftar faktor yang dapat menyebabkan neuropati perifer:
Diabetes mellitus
Cedera / trauma
Disc herniation / stenosis tulang belakang
Penyakit ginjal
Kelainan hormon tiroid
Kelebihan hormon pertumbuhan
Kekurangan vitamin (vitamin E, B1, B6, B12, niacin)
Alkoholisme
Vasculitis / penyakit pembuluh darah
Pembentukan tumor / kanker
Cedera stres berulang (seperti sindrom terowongan karpal)
Paparan toksin (arsenik, timbal, merkuri, thallium, lainnya)
Obat resep (agen kemoterapi, obat antiseizure, antibiotik, lainnya)
Infeksi (ruam, HIV, penyakit Lyme, difteri, lepra)
Warisan (genetik) penyebab
Neuropati serat kecil
Orang dapat mengurangi risiko mengembangkan neuropati dengan membatasi paparan mereka terhadap alkohol, tembakau, dan racun lingkungan, serta menjaga kesehatan umum yang baik.
Komplikasi Nyeri Neuropatik
Pasien dengan nyeri saraf kronis mungkin menderita kurang tidur atau gangguan mood, termasuk depresi dan kecemasan. Karena neuropati yang mendasari dan kurangnya umpan balik sensorik, pasien berisiko mengalami cedera atau infeksi atau tanpa sadar menyebabkan eskalasi cedera yang ada.
Pencegahan Nyeri Neuropatik
Cara terbaik untuk mencegah nyeri neuropatik adalah menghindari perkembangan neuropati, jika memungkinkan. Ini termasuk mengidentifikasi dan memodifikasi faktor risiko untuk diabetes, menghindari paparan racun lingkungan bila memungkinkan, dan membatasi penggunaan alkohol atau tembakau. Memanfaatkan bentuk ergonomis yang baik di tempat kerja atau ketika berlatih hobi dapat mengurangi risiko cedera stres yang berulang.
No comments:
Post a Comment